Heboh, Penampakan Makhluk Gaib di Balong Ponorogo

By // No comments:
BALONG - Warga Jl. Basuki desa Balong, kecamatan Balong Ponorogo gempar. Ini terjadi sebuah foto yang dibuat 5 hari yang lalu, ternyata terdapat penampakan yang disinyalir makhluk astral atau bangsa lelembut.

Foto yang kini telah menyebar dihampir masyarakat itu berawal saat digelarnya acara persiapan pernikahan disalah satu rumah warga. Seuasi acara, beberapa pemuda melakukan foto-foto didepan rumah. Ternyata salah satu foto hasil bidikan Rangga, terdapat makhluk yang aneh.

“Malam itu, Rangga diminta untuk menfotokan kawannya. Setelah difoto, ternyata dibelakang ada seorang kakek tua memakai sarung dan kopyah, seperti orang zaman dahulu,”terang Handoko salah satu pemuda setempat, Rabu (14/9/2016).



Tak butuh waktu lama, kata dia, foto tersebut menyebar. “Setelah melihat foto itu, orang-orang disini mengira wajah kakek tua itu mirip salah satu warga disini tapi sudah meninggal belasan tahun yang lalu,”terangnya.

Hingga kini, foto itu masih menjadi perbincangan hangat dimasyarakat sekitar Balong.

Sumber : www.suarakumandang.com

Jadwal Pentas Reyog Bulan Purnama Ponorogo Tahun 2016

By // No comments:
Tribun Ponorogo - Jadwal Pentas Reyog Bulan Purnama Ponorogo Tahun 2016
  • 25 JANUARI . SENIN   Jam . 19.30  S/D  Selesai   . Perwakilan Kecamatan  Ponorogo
  • 23 FEBRUARI.  SELASA Jam . 19.30  S/D  Selesai.  Perwakilan Kecamatan Jetis
  • 24 MARET .KAMIS  Jam . 19.30  S/D  Selesai . Perwakilan Kecamatan  Ngebel
  • 22 APRIL. JUMAT Jam . 19.30  S/D  Selesai . Perwakilan Kecamatan Sooko
  • 22 MEI . MINGGU Jam .     19.30  S/D  Selesai. Perwakilan Kecamatan  Jambon
  • 20 JUNI. SENIN   Jam . 19.30  S/D  Selesai . Perwakilan Kecamatan  Sawoo
  • 20 JULI RABU . Jam .  19.30  S/D  SELESAI. Perwakilan Kecamatan Jenangan
  • 18 AGUSTUS . KAMIS  Jam . 19.30  S/D  SELESAI. Perwakilan Kecamatan Bungkal
  • 17 SEPTEMBER . SABTU  Jam . 19.30  S/D  SELESAI. Perwakilan Kecamatan Pulung
  • 16 OKTOBER MINGGU . Jam . 19.30  S/D  SELESAI. Perwakilan Kecamatan Badegan
  • 15 NOPEMBER. SELASA Jam . 19.30  S/D  SELESAI. Perwakilan Kecamatan Sambit
  • 14 DESEMBER . RABU    Jam .  19.30  S/D  SELESAI. Perwakilan Kecamatan Sampung
Tribun Ponorogo - Jadwal Pentas Reyog Bulan Purnama Ponorogo Tahun 2016

Wifi.id Corner Telkom Sambit Memakan Korban, Seorang Pemuda Tewas Tersengat Listrik

By // 2 comments:
Tribun PonorogoWifi.id Corner Telkom Sambit Memakan Korban, Seorang Pemuda Tewas Tersengat ListrikSeorang pemuda dinyatakan tewas dengan dua luka bakar ditubuh, dan seorang lagi harus dirawat di rumah sakit lantaran tersengat aliran listrik di area Wifi Corner Telkomsel kecamatan Sambit, kabupaten Ponorogo, Sabtu sore (18/06/2016)

Informasi yang berhasil dihimpun kotareyognews.net kejadian ini berawal saat dua remaja Muhammad Badrun (19) pemuda yang masih bersetatus mahasiswa asal desa Jalen, kecamatan Balong, dan rekanya Pramudia Putra (16) pemuda asal desa Bondrang kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo sedang asik berselancar di dunia maya dengan layanan Wifi.id corner milik Telkom sambil menunggu saat buka puasa tiba.

Tak hanya kedua korban saja yang ada di area tersebut, namun beberapa pengguna wifi.id lain juga berada di lokasi tersebut. Kebetulan saja kedua korban duduk di lokasi temoat duduk yang sama.

Saat mereka sedang asyik menjelajah dunia maya, hujanpun turun cukup deras. Air menggenang dimana-mana, termasuk dibawah meja dan bangku besi yang mereka duduki.

Kedua pemuda ini tak sadar, jika kabel listrik yang menghubungkan ke stop contak yang ada di bawah meja besi tempat mereka menaruh laptop terkelupas. Lantaran air hujan juga melimpah dan menggenang di bawah meja,  sehingga aliran listrik tegangan tinggi tersebut merambat ke meja dan bangku yang meraka duduki.

Sontak, kedua pemuda ini tersentak karena aliran listrik dengan cepat menyengat tubuh mereka hingga tersungkur. Sementara itu, pengunjung yang lain berhamburan menjauh dari lokasi.



"Satu korban dalam posisi duduk, dan yang satunya langsung tersungkur ke bawah kursi dalam posisi tengkurap," terang Agus Suwito, satpam Telkom yang bertugas saat itu.

Menurutnya, sebetulnya saat dia mengetahui ada yang tersengat arus listrik, saat itu juga, buru-buru dia putuskan aliran listrik ke area tersebut.

"Tadi arus listrik langsung saya putuskan setelah para pengunjung WiFi Corner berteriak memberi tahu sambil berlari menjauh dari lokasi," ujar Agus.

Lantaran kedua korban tak sadarkan diri, akhirnya mereka langsung dilarikan ke RSU Dr. Harjono Ponorogo. Namun apa boleh buat, saat tiba di rumah sakit Muhammad Badrun dinyatakan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan Pramudia Putra dalam kondisi kritis dan langsung menjalani perawatan intensif.

Menurut keterangan Dokter yang menangani, Joko Purnomo, mengatakan bahwa dua pasien yang datang, yang satu sampai di UGD sudah meninggal, dan yang satu masih dalam perawatan.

"Di tubuh korban yang meninggal ditemukan dua luka bakar yang diduga akibat sengatan listrik yaitu di kaki sebelah Kanan dan kiri," paparnya. (waroxs)

Tribun PonorogoWifi.id Corner Telkom Sambit Memakan Korban, Seorang Pemuda Tewas Tersengat Listrik

sumber  : kotareyognews



Satu Keluarga Keracunan Saat Menyantap Buka Bersama Rendang Kikil

By // No comments:
Tribun PonorogoSatu Keluarga Keracunan Saat Menyantap Buka Bersama Rendang Kikil. Apes menimpa Supriyanto (50) sekeluarga. Warga asal Desa Serangan, Sukorejo Ponorogo Jawa Timur tersebut mengalami keracunan usai berbuka puasa dengan makan rendang kikil.

Peristiwa berawal saat Supriyanto sekeluarga ngabuburit ke pusat kota dan membeli rendang kikil sebagai lauk untuk buka puasa, pada Selasa malam lalu.

Tanpa ada rasa curiga mereka sekeluarga menyantap kikil yang dibeli di bazar Ramadhan. Rasanya yang nikmat membuat mereka sekeluarga melahap hingga habis.

Namun menjelang tengah malam Supriyanto, Mujiati sang istri dan kedua anaknya Devis Riandi (17)  serta Ardin (9) merasa mual, muntah dan murus-murus. Karena kondisi mereka sekeluarga yang lemas maka sanak saudara membawanya ke Puskesmas terdekat.



“Langsung dibeto dateng Puskesmas nanging mboten wonten perubahan akhire kulo nyuwun dirujuk ten mriki. Sampun kalih dinten wonten mriki ngendikane dokter menawi mbenjing sampun sehat pareng wangsul, “ungkpa Mujiati yang terbaring lemas disamping anaknya. Sedangkan suaminya di rawat di ruang VIP bersama anak sulungnya.

Pihak rumah sakit membenarkan adanya pasien yang keracunan makanan. Namun setelah menjalani perawatan beberapa hari dan kondisi pasien makin baik maka akan dijinkan pulang.

Kejadian keracuanan makanan sering kali terjadi. Untuk itu hendaknya menjadi pelajaran bagi masyarakat agar selektif dan berhati-hati saat membeli makanan. Agar tidak terjadi kasus serupa. (Any/TJ)

Tribun PonorogoSatu Keluarga Keracunan Saat Menyantap Buka Bersama Rendang Kikil

sumber : terasjatim

12 Kilogram Bahan Petasan Diamankan Polres Ponorogo

By // No comments:
Tribun Ponorogo12 Kilogram Bahan Petasan Diamankan Polres Ponorogo. Mulai adanya korban akibat petasan, menyebabkan petugas geram. Berbagai kekuatan dikerahkan untuk melacak siapa penjual dan pengecer obat bahan oeledah di wilayah Ponorogo.Al hasil, akhirnya jajaran Polres Ponorogo berhasil mengungkap tiga orang pengedar sekaligus pengecer material bahan peledak tersebut.

Dalam press release, Rabu (14/06/2016) kemarin Kapolres Ponorogo AKBP Harun Yuni Aprin rnenjelaskan bahwa pihaknya telah berhasil mengungkap pengedar atau penjual sebanyak sedikitnya 12 kg bahan peledak dari tiga orang pengecer.

"Kami berhasil dibekuk tiga tersangka yaitu Haisyam Pradana (22) warga Desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo dan Edi Rudianto (23) warga Desa Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Selain itu kita juga menangkap ibu-ibu yang baru saja jadi pengecer, Rupingah (45)," terang Kapolres.

Rupingah, lanjut AKBP Harun, tertangkap tangan saat menjual bahan peledak yang biasa digunakan membuat petasan. Padahal Rupingah yang sehari-harinya sebagai penjual sayur baru pertama kali mencoba menjual bahan peledak tersebut.

Dia mengaku tergoda keuntungan yang didapat dari menjual bahan peledak tersebut. Dia juga mengaku tidak tahu kalau menjual bahan petasan tersebut melawan hukum.



Sementara itu, kedua tersangka lainnya yaitu Haisyam dan Edi tertangkap tangan menjul bahan baku petasan tersebut di rumahnya. Saat penangkapan, di rumah tersangka ada empat kantong plastik berisi bahan peledak tersebut dengan totak berat 2 kg. Dan Haisyam mengaku mendapat bahan peledak dari Edi Rudianto.

Menurut Harun tersangka Edi juga tidak dapat berkelit ketika anggota Polres Ponorogo menggeledah rumahnya di Desa Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun terdapat bahan peledak seberat 5 kg. Bahan peledak tersebut telah dibagi-bagi ke kantong plastik.

"Ternyata Edi juga membeli dari Rupingah. Rupingah pun kami tangkap di rumahnya yang berada di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun dan ada bahan peledak seberat 5 kg. Jadi total yang kami dapat 12 kg," terang mantan Kapolres Banjarbaru ini.

Atas perbuatanya, ketiga tersangka ini dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951. Dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun.

"Namun kami masih akan melakukan pengembangan dari kasus ini. dari ketiga tersangka masih akan dilanjutkan penyeledikan. Karena otak pembuat bahan peledak ini belum kita tangkao," pungkasnya.

Tribun Ponorogo12 Kilogram Bahan Petasan Diamankan Polres Ponorogo

sumber : kotareyognews

Seorang Pengecer Togel Asal Bangunsari Ponorogo Ditangkap Polisi

By // No comments:
Tribun PonorogoSeorang Pengecer Togel Asal Bangunsari Ponorogo Ditangkap PolisiPenangkapan Toh tersebut dilakukan jajaran Satuan Residivis dan Kriminal (Satreskrim) Polres Ponorogo pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB.

Penangkapan Toh tersebt berdasarkan laporan dari masyarakat dan pemantauan jajaran Polres Ponorogo sejak beberapa hari. Dan tepat saat Toh menjalankan aktifitasnya sebagai pengecer togel, saat itu pula polisi langsung melakukan penggrebekan.

“Pelaku telah kita amankan bersama barang bukti perupa satu buah Hand Phone merk Nokia C3 warna silver, dua lembar kertas ramalan Paito, dan uang tunai sejumlah Rp. 157.000.-,” ujar Kasubah Humas Polres Ponorogo AKP Harijadi.



Tribun PonorogoSeorang Pengecer Togel Asal Bangunsari Ponorogo Ditangkap Polisi

sumber : indo-surya

Pengedar Petasan Asal Polorejo Babadan Ditangkap Polisi

By // No comments:
Tribun Ponorogo - Pengedar Petasan Asal Polorejo Babadan Ditangkap Polisi. Ingin untung malah buntung, Rupingah (45) tertangkap menjual bahan peledak yang biasa digunakan membuat petasan. Padahal Rupingah yang sehari-harinya sebagai penjual sayur baru pertama kali mencoba menjual bahan peledak tersebut.

Rupingah mengatakan dia tergoda keuntungan yang didapat jika menjual bahan peledak tersebut. “Saya tidak tahu kalau menjual bahan petasan tersebut melawan hukum,” kata dia sambil menunduk saat press rilis Polres Ponorogo, Rabu (14/6/2016).

Tidak hanya Rupingah yang berhasil dibekuk oleh Polres Ponorogo. Namun ada dua tersangka lainnya yaitu Haisyam Pradana (22) warga Desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo dan Edi Rudianto (23) warga Desa Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.



Kapolres Ponorogo, AKBP Harun Yunin Apri mengatakan penangkapan ketiga tersangka bermula dari adanya informasi jika di Desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo ada yang berjualan bahan peledak jenis serbuk untuk pembuat petasan. “Akhirnya, tersangka Haisyam Pradana tertangkap tangan menjual di rumahnya,” katanya kepada wartawan.

Saat penangkapan, di rumah tersangka ada empat kantong plastik berisi bahan peledak tersebut dengan totak berat 2 kg. Dari hasil ‘nyanyian’ Haisyam mendapat bahan peledak dari Edi Rudianto.

Menurut Harun tersangka Edi juga tidak dapat berkelit ketika anggota Polres Ponorogo menggeledah rumahnya di Desa Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun terdapat bahan peledak seberat 5 kg. Bahan peledak tersebut telah dibagi-bagi ke kantong plastik.

“Ternyata Edi juga membeli dari Rupingah. Rupingah pun kami tangkap di rumahnya yang berada di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun dan ada bahan peledak seberat 5 kg. Jadi total yang kami dapat 12 kg,” terang mantan Kapolres Banjarbaru ini.Untuk ketiga tersangka Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951. Dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun.

Namun dari ketiga tersangka masih akan dilanjutkan penyeledikan. Karena menurut Harun otak pembuat bahan peledak belum ditangkap. “Akan terus kami kembangkan kasus ini,” terangnya.

Tribun Ponorogo - Pengedar Petasan Asal Polorejo Babadan Ditangkap Polisi.

sumber : bantarangin